Kongres_as_partai_demokrat_desak_trump_menjelaskan_pembekuan_bantuan

31 Jan 2025 - alex

Anggota Kongres Partai Demokrat AS Desak Pemerintahan Trump untuk Menjelaskan Pembekuan Bantuan Luar Negeri

Empat anggota Kongres senior dari Partai Demokrat AS, termasuk Senator Jeanne Shaheen, Gregory Meeks, Brian Schatz, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Lois Frankel, mengirim surat resmi kepada Pejabat Administrator USAID, Jason Gray, untuk meminta penjelasan terkait keputusan pemerintahan Trump yang membekukan bantuan luar negeri dan menghentikan sementara proyek-proyek yang didanai AS di seluruh dunia. Mereka menilai keputusan ini telah menciptakan “krisis yang sangat serius” yang membahayakan kepentingan nasional AS.

Surat tersebut dikirim di tengah-tengah rumor yang Sanford di Washington, D.C., terkait dugaan merger antara Departemen Luar Negeri AS dan USAID. Para anggota Kongres tersebut juga mengisyaratkan kemungkinan pengambilalihan USAID oleh Departemen Luar Negeri, yang menurut mereka hanya dapat dilakukan melalui Undang-Undang yang disetujui Kongres.

“USAID adalah lembaga independen yang berdiri sendiri di luar Departemen Luar Negeri,” tulis mereka dalam surat. “Setiap usulan untuk mengubah struktur tersebut harus melalui Kongres.”

Mereka juga mengecam keputusan pemerintahan Trump untuk menempatkan para pemimpin senior USAID dalam status cuti paksa, menghentikan program-program yang sedang berjalan tanpa menilai efektivitasnya terlebih dahulu, serta membekukan bantuan luar negeri tanpa melakukan konsultasi yang memadai dengan Kongres.

“Keputusan ini telah merusak kemampuan Kongres untuk melakukan tugas pengawasan atas pendanaan, kepersonaliaan, dan kebijakan luar negeri negara ini,” demikian bunyi surat tersebut.

Para anggota Kongres tersebut juga meminta Jason Gray untuk menjawab serangkaian pertanyaan terkait dampak dari keputusan pemerintah, termasuk:

Dampak dari penghentian sementara proyek-proyek bantuan terhadap program-program seperti PEPFAR (Program Presiden untuk AIDS Relief), keamanan kesehatan global, kesehatan ibu dan anak, bantuan pangan, perencanaan keluarga, dan bantuan ekonomi di Ukraina, Lebanon, dan Yordania.
Apakah pembekuan bantuan luar negeri ini akan memberikan kesempatan kepada Tiongkok untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh AS.
Daftar lengkap program yang terkena pause atau stop-work order, kriteria untuk menghentikan program tersebut, serta semua orang, program, dan kelompok yang ditangguhkan sebagai akibat dari keputusan ini.
Mereka juga menekankan pentingnya mempertahankan “suara dan kemampuan pembangunan yang independen” dalam tubuh pemerintah AS, terutama di saat dunia masih dihadapkan pada berbagai krisis.

“Meskipun perhatian banyak pihak di AS terfokus pada transisi kekuasaan presiden yang baru, krisis-krisis global tidak menunggu,” tulis mereka. “Kita harus memastikan bahwa kita tetap memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada pembangunan global dengan mandiri.”

Pada tahun fiskal 2023, anggaran USAID mencapai lebih dari 40 miliar dolar AS, dengan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang, dan sekitar dua pertiganya bekerja di luar negeri. USAID bekerja sama dengan lebih dari 4.000 organisasi di lebih dari 100 negara.